Semua ilmu dalam kehidupan ini
berasal dari Allah SWT baik ilmu duniawi maupun ilmu akhirat. Namun hakikatnya
semua itu selaras berdampingan dan saling menguatkan satu sama lain. Bukti dari
semua ini kita bisa melihatnya seperti proses penciptaan manusia yang merupakan
kajian ilmu biologi dapat diperkuat dengan ilmu kimia dan bahkan ayat Al-Qur’an
yang mendukung itu semua, sehingga menjadi sebuah teori yang nyata dan
kongkrit.
Begitu pula dengan hujan yang
menjadi topik pembahasan kali ini. Hujan sebenarnya dikaji dalam ilmu biologi
dan ilmu geografi, namun tidak ada salahnya jika kita mengkaji dari segi ilmu
lain, misalnya dalam ilmu kimia. Semua yang ada di alam ini mengandung
unsur-unsur kimianya. Begitu pula dengan air hujan, yang mana Al-Qur’an
menjelaskanya kaya akan manfaat bagi kehidupan kita.
1.
Apa dan Dari
Mana Sih Air Hujan Itu?
Air hujan
merupakan proses alam yaitu berawal dari uap air dipermukaan tanah yang naik ke
langit kemudian membentuk awan. Awan yang bertumpuk-tumpuk karena terbawa oleh
angin membawa butiran-butiran air. Butiran-butiran air itu mengalami gravitasi
dan jatuh ke bumi. Ketika air jatuh ke bumi sebagian menguap dan uap tersebut
kembali lagi ke atas dan air yang turun ke bumi disebut air hujan.
2.
Apa Saja Sih
Kandungan Air Hujan Itu?
Air hujan
yang berasal dari langit sering membuat kita bertanya-tanya, apa aman sih air
hujan untuk dikonsumsi? Untuk menjawab pertanyaan ini, maka perlu adanya
pengetahuan atas kandungan air hujan itu sendiri apakah bermanfaat atau
sebaliknya justru berbahaya bagi tubuh kita.
Kandungan
air hujan berasal dari reaksi zat-zat yang ada di atmosfer dengan butiran air
yang melewatinya. Selain itu air ini juga bereaksi dengan gas yang terdapat di
atmosfer.
Zat-zat yang ikut bercampur dengan
air hujan berupa zat padat yang mudah larut dan gas. Air hujan akan bereaksi
dengan kondisi atmosfer yang dilaluinya sehingga sangat berpotensi mengandung
zat-zat seperti karbon ( silika dan fly ash / dalam bentuk abu ringan), asam
nitrat, asam sulfat dan zat lainnya yang berasal dari industri atau gunung
berapi. Mengapa bisa ada silika dan fly ash? Umumnya keduanya adalah debu yang
mengikat molekul-molekul air sehingga terjadi hujan. Ingat, hujan berasal dari
proses presipitasi, bukan pengembunan. Presipitasi adalah proses pengikatan
banyak molekul-molekul di permukaan molekul lain sehingga terbentuk molekul
yang dipusatnya terdapat molekul asing. Fenomena ini juga sudah dipelajari dan
terjadi di dalam freezer kita (jika punya freezer).
Jika hujan terjadi di lingkungan
yang bersih, massa pengotor itu terlampau sedikit, biasanya tidak berpengaruh
pada lingkungan. Akan menjadi masalah jika pengotor tertentu (seperti senyawa
asam), terdapat dalam jumlah besar. Silika tidak pernah berada dalam jumlah
besar di hujan, namun fly ash masih mungkin.
Untuk mengetahui hal tersebut, kita bisa mengukur pH air hujan yang jatuh di daerah kita. Jika pHnya rendah, maka banyak senyawa asam yang terlibat. Dan saat ini akan sulit sekali mencari air hujan dengan pH tepat 7.0, di mana itu adalah pH air murni. Fly ash sulit dideteksi karena mudah larut.
Untuk mengetahui hal tersebut, kita bisa mengukur pH air hujan yang jatuh di daerah kita. Jika pHnya rendah, maka banyak senyawa asam yang terlibat. Dan saat ini akan sulit sekali mencari air hujan dengan pH tepat 7.0, di mana itu adalah pH air murni. Fly ash sulit dideteksi karena mudah larut.
Kandungan
utama dari air hujan yaitu terdapat 99,9 % H2O sisanya dari kondisi atmosfer
yang dilalui. Jadi kandungan air hujan berbeda-beda di satu tempat dengan
tempat yang lain. Di daerah laut terbuka sampai daerah yang dekat dengan pantai
misalnya, air hujan akan mengandung garam, CO2 dan bersifat asam. Air hujan di
darat pun punya kandungan yang berbeda. Kandungan garamnya jauh lebih sedikit.
Apalagi jika di kota-kota yang padat penduduknya, seperti Jakarta, banyak
berasal dari sisa-sisa polusi udara
Jadi,
kandungan air hujan itu tergantung dari kondisi geologi, jumlah penduduk, dan
aktifitas yang dilakukan oleh manusia di daerah itu.
3. Apa Saja Manfaat
Air Hujan dari Segi Kimia dan Islam
Sudah
kita ketahui bahwa di dalam air hujan terdapat senyawa-senyawa kimia yang
ternyata memberikan manfaat bagi tubuh kita. Buktinya apa? Hal ini bisa kita
buktikan dengan cara menampungnya. Cobalah tampung air hujan, diamkan sebentar.
Kemudian masukan ke dalam plastik bening. Setelah itu, masukan ke dalam freezer
kulkas. Beberapa jam setelah beku, lihatlah hasilnya? Subhanallah, ada
banyak kristal-kristal indah di dalamnya. Mengapa? Ini menandakan air hujan
adalah air yang sehat. Air yang bersih. Air yang layak untuk dikonsumsi. Air
yang penuh berkah. Allah tidak memberikan sesuatu kepada makhluk ciptaan-Nya
melainkan penuh dengan manfaat di dalamnya dan memberikan tanda-tanda
kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang berpikir.
Sudah tidak bisa disangkal lagi bahwa
air hujan sangat bermanfaat dan membawa berkah bagi kehidupan kita dan seluruh
alam ini. Sebagaimana hal ini sudah dinas di dalam Al-Qur’an :
“Dialah yang meniupkan angin
(sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmatNya (hujan), dan Kami
turunkan air dari langit yang amar bersih, agar Kami menghidupkan dengan air
itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu
sebagian besar dari makluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang
banyak. Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia
supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu
tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)”(QS. Al-Furqaan : 48-50). Dari dalil
tersebut sudah jelas, bahwa air hujan yang turun dari langit adalah merupakan
sumber kehidupan dari Allah SWT.
“Dan Kami turunkan dari langit, air hujan yang
diberkahi (mubaarak)…” [QS. Qaaf : 9].
Jadi ketika hujan turun, berarti
membawa rahmat bagi semua makhluk khususnya buat manusia. Dan hujan diturunkan
oleh Sang Pencipta, Allah SWT dalam keadaan bersih. Bukan saja bersih, air
hujan yang turun membawa berkah yang banyak buat manusia. Air hujan itu membawa
rahmat, bersih dan diberkahi. Karena itulah maka tak heran, air hujan bisa
menjadi obat.
"(Ingatlah),
ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketentraman dari-NYA, dan
Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan
(hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk
menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian)" (QS.
Al-Anfal : 11)
Hujan yang
hari-hari belakangan ini kita rasakan nikmatnya dari Allah Ta’ala, dan menjadi
pembicaraan banyak orang, mengandung banyak manfaat untuk makhluk-makhluk Allah
Ta’ala yang bermukim di bumi ini.
Pertama, Al Quran menarik perhatian kita dengan
pernyataan air hujan adalah tawar. Allah Ta’ala berfirman:
“Wahai manusia apa pendapat kalian
tentang air yang kalian minum? Apakah kalian yang menurunkannya dari awan
ataukah Kami yang menurunkannya? Sekiranya Kami jadikan air hujan tersa asin
lagi pahit, adakah kalian mampu mengubahnya menjadi air tawar? Mengapa kalian
tidak mau mensyukuri nikmat Allah?” (Surat Al Waqi’ah (56): 68-70).
”… Wahai manusia Kami telah
memberikan air minum yang tawar kepada kalian.” (Surat
al-Mursalat (77) : 27)
“Dialah Tuhan yang menurunkan hujan
dari langit bagi kalian. Diantara air hujan itu ada yang menjadi minuman, ada
yang menumbuhkan pepohonan, dan ada pula yang menumbuhkan rerumputan yang
menjadi makanan bagi ternak kalian.” (Surat An-Nahl (16): 10)
Seperti
telah kita ketahui, air hujan berasal dari penguapan air dan 97% merupakan
penguapan air laut yang asin. Namun, air hujan adalah tawar. Air hujan bersifat
tawar karena adanya hukum fisika yang telah ditetapkan Allah. Berdasarkan hukum
ini, dari mana pun asalnya penguapan air ini, baik dari laut yang asin, dari
danau yang mengandung mineral, atau dari dalam lumpur, air yang menguap tidak
pernah mengandung bahan lain. Air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni
dan bersih, sesuai dengan ketentuan Allah “…Kami turunkan air hujan yang
bersih dari langit.” (Surat al-Furqan(25): 48)
“Di antara bukti kekuasaan-Nya
adalah kalian dapat melihat bumi ditundukkan untuk kepentingan manusia.
Apabila turun air hujan ke bumi, maka tanah menjadi subur dan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan yang segar. Tuhan Yang yang menyuburkan bumi yang gersang
itulah Tuhan yang kelak menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati.
Sungguh Allah Mahakuasa berbuat apa saja.” (Surat
Fushilat (41) : 39)
Kedua, Allah Ta’ala menurunkan
hujan, lewat hujan itulah Allah memberi kehidupan bagi tanah yang mati. Di
dalam Al Quran banyak ayat yang menyeru kepada kita agar memperhatikan bahwa
hujan berguna untuk menghidupkan negeri (tanah) yang mati.
“…Kami turunkan air hujan yang
bersih dari langit. Dengan air hujan itu Kami suburkan tanah-tanah yang tadinya
tandus. Dengan air hujan itu kami beri minum makhluk-makhluk Kami hewan
ternak dan segenap manusia.” (Surat al-Furqan(25) : 48-49)
Selain tanah diberi air, yang
merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan juga berfungsi sebagai
penyubur. Tetesan hujan, yang mencapai awan setelah sebelumnya menguap dari
laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa memberi kesuburan pada tanah yang
mati. Tetesan tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang
disebut lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari
1/10 mm ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh
ganggang mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung
beberapa unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor,
magnesium, kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan
timah. Tetesan berisi “pupuk” ini naik ke langit dengan bantuan angin dan
setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan
inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh berbagai garam logam dan
unsur-unsur lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. Seperti yang tertera
dalam ayat:
“Kami turunkan air hujan yang
berbarakah, banyak manfaatnya dari langit kemudian dengan air hujan itu Kami
tumbuhkan kebun-kebun dan biji-bijian yang dapat dipanen.” (QS. Qaf
(50): 9)
Garam-garam
mineral yang turun bersama hujan merupakan contoh dari pupuk konvensional
(kalsium, magnesium, kalium, dan lain-lain) yang digunakan untuk meningkatkan
kesuburan. Sementara itu, logam berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini,
adalah unsur-unsur lain yang meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan
produksi tanaman.
Air hujan
adalah sumber air yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di alam semesta ini. Kita
sudah mengetahui iar hujan dapat bermanfaat bagi tubuh kita manusia. Namun
tidak hanya itu, iar hujan pun dapat bermanfaat bagi keadaan alam yang lain.
Apa saja manfaatnya?
1.
Manfaat air hujan untuk pertanian
Air hujan
sangat dibutuhkan oleh setiap tanaman, kekurangan air hujan tanaman tidak dapat
tumbuh dan produktif. Sehingga dapat menghambat aktivitas pertanian karena tidak
dapat meningkatkan hasil panen. Atau bahkan daerah pertanian tadah hujan,
mereka hanya bisa bercocok tanam ketika musim hujan datang, sebab pengairan
pada lahan tadah hujan tersebut hanya mengandalkan air hujan saja.
2.
Manfaat air hujan untuk perikanan
Ikan air
tawar adalah salah satu makanan yang penting bagi manusia sebagai pendamping
makanan pokok seperti nasi. Nah, tanpa adanya air hujan maka tambak-tambak akan
kering dan otomatis tidak bisa menaruh benih ikan. Tambak-tambak air tawar ini
menerima pasokan air terbesar berasal dari air hujan sebanyak 80%.
3.
Manfaat Air hujan sebagai sumber energi pembangkit listrik
Walaupun
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) menggunakan air dari danau buatan, laut,
sungai tetapi pemasok air terbesar itu adalah tetap air hujan. Sehingga air
hujan sangat diperlukan untuk pembangkit listrik tenaga air.
4.
Manfaat air hujan untuk melestarikan lingkungan hidup
Lingkungan
alam terdiri dari dataran, lautan dan juga pegunungan, nah untuk dapat
melestarikan alam tersebut sangat membutuhkan air hujan. Seperti semua tumbuhan
di bumi membutuhkan air hujan sehingga dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat
membantu tanah melakukan penyerapan air hujan lebih maksimal, jika pohon-pohon
dapat tumbuh dengan subur dan penyerapan tanah juga baik maka akan memperkecil
resiko terjadinya longsor.
5.
Manfaat air hujan hujan untuk menghidari erosi tanah
Konstruksi
tanah sangat membutuhkan serapan air hujan yang maksimal agar tanah menjadi
kuat dan tidak mudah terjadi erosi. Penyerapan air hujan dapat maksimal apabila
ada bantuan pepohonan.
6.
Manfaat air hujan untuk kecantikan
Air hujan
yang sudah turun lama akan mengandung zat-zat yang baik bagi kesehatan rambut
kita seperti beragam mineral, kandungan garam dan ph netral yang bermanfaat
untuk menjaga kesehatan akar rambut dan tidak mudah rontoh.
7.
Manfaat air hujan membersihkan udara
Air hujan yang
turun pertama kali di musim penghujan biasanya mengandung banyak kotoran dan
polusi. Tetapi air hujan yang sudah sering turun dapat membantu manusia untuk
menghirup udara segar setelah hujan turun.
Itulah
segelintir dari manfaat iar hujan bagi kehidupan ini. Jika kita mau meneliti
lebih dalam lagi, tentu saja bukan hanya ini yang dapat kita rasakan
manfaatnya, melainkan jauh lebih banyak lagi yang dapat kita ambil. Allah Maha
Besar atas segala karunia-Nya yang telah Dia berikan kepada kita, makhluk ciptaan-Nya.
Tentu bukan hanya air hujan saja yang penuh akan manfaat, namun semua ciptaan
Allah pasti mengandung manfaat di dalamnya, jika kita mau untuk berpikir dan
melakukan berbagai penelitian. Sudah sepatutnya kita sebagai hamba-Nya untuk
selalu bersyukur atas segala karunia yang Dia berikan kepada kita. Wallahu
‘alam ^_^
Sumber :
http://nyusandalan.com/manfaat-dan-khasiat-air-hujan-bagi-kehidupan-dan-kesehatan/
02 april 2015 11:00
02 april
2015 11:05
https://msulhan.wordpress.com/2014/02/06/manfaat-hujan/
02 april 2015 11:26
Mungkin ada penjelasan kenapa kalau kepala langsung terkena air hujan menyebabkan sakit namun jika air hujan ditampung terlebih dahulu tidak menyebabkan efek merugikan. Atau karena zat asam dan polusinya?
BalasHapus